Banyak alamat yang bisa dijadikan referensi untuk mencari daftar satelit yang bisa diterima, contohnya adalah: Lyngsat-satcodx- dishpointer. Trik berikut ini adalah cara yang paling mudah untuk mendapatkan channel dari semua satelit yang bisa diterima di daerah anda. Tidak perlu repot lagi browsing internet mencari data transponder stasiun TV tertentu. Setelah pemasangan parabola selesai dilakukan (anggap saja posisi parabolanya sudah tepat) tahap selanjutnya adalah mencari satelit yang bisa diterima. Lelah mencari informasi melalui internet, akhirnya cara berikut ini yang saya lakukan…dijamin semua satelit bisa terlacak.. Tergantung jenis LNB yang dipakai, jika jenis C, Ku, dan C + sekat digabung dalam satu parabola, pasti lebih seru lagi pencariannya. Buat daftar satelit, jangan kasih nama dulu (seperti Telkom, JCSat dll). Anggap saja kita tidak tahu nama2 satelit tsb. Tandai masing – masing satelit dengan angka dari 1, 2 sampai 20.
1. Atur konfigurasi masing2 satelit sesuai dengan jenis LNB yang dipakai.
2. Arahkan parabola ke arah paling timur, jangan ada sisa.
3. Kita mulai dari satelit no. 1… mulailah berburu channel. Langsung Auto
Scan! jika memory receiver mencukupi, pilihlah menu scan semuanya, jadi channel yang ada tanda dolarnya ($) pun akan tertangkap.
4. Setelah pencarian selesai 100% tapi tidak mendapatkan satupun sinyal/channel, coba pindahkan arah parabola sedikit naik ke atas, sedikit saja. Dan ulangi langkah ke 3. Jika ada sinyal yang tertangkap tapi masih cukup lemah, coba perbaiki arah parabolanya… berarti sudah ada satelit yang terdeteksi. Scan sekali lagi, pasti akan bertambah daftar channel dari satelit tersebut.
5. Kita pindah ke Satelit no. 2. … ulangi langkah ke 3. jika blm dapat sinyal, jalankan langkah no. 4. kalau tidak dapat sinyal juga, tambah terus sudut parabolanya.
6. Selanjutnya ke Satelit no 3, 4, 5 dan seterusnya.
Mungkin tidak semudah dengan menggunakan panduan/data2 freq, namun sangat membantu jika kita tidak memiliki panduan tersebut. Selamat mencoba!
CARA PASANG PARABOLA
Bagaimana cara memasang antena parabola dengan cara yang baik dan benar? Agar frekuensi sinyal yang kita dapatkan untuk menonton siaran tv atau sebagai peralatan interface internet dengan menggunakan antena parabola baik? Berikut langkah-langkah yang perlu diperhatikan pada saat pemasangan antena parabola tersebut :
1. Posisi parabola :Letakkan parabola di bidang ( tempat terbuka ) tidak ada halangan ke langit bebas ( bebas dari rintangan seperti : pepohonan, gedung, dll ) serta datar. Untuk menentukan kedatarannya, bisa dengan cara menuang air ke baskom. Bila air penuh tepat lurus di bibir baskom berarti bidang cukup datar terhadap bumi. Bila posisinya miring, gunakan papan yang diganjal untuk mendapatkan bidang yang datar.
2. Penentuan Posisi Parabola :
Buatlah garis vertikal dan horizontal pada parabola untuk membantu penentuan posisinya. Titik temu garis ini harus berada tepat di dasar parabola ( gunakan gundu, tempat di mana gundu diam itulah titik dasar parabola ). Setelah digaris, berikan penanda empat arah mata angin seperti gambar berikut:
Arahkan piringan parabola ke arah mata angin menggunakan kompas yang diletakkan di dasar parabola ( yaitu titik pertemuan garis vertikal dan garis horizontal tersebut). Atur agar keempat arah mata angin itu sesuai dengan yang ditunjukkan di kompas.
3. Pemasangan LNBF :
Pasanglah LNBF pada bracket yang disediakan LNBF pada parabola. Untuk menentukan tinggi bracket yang tepat, bisa dengan cara menggunakan rumus berikut :
4. Pengaturan Sinyal : Jika antena parabola sudah terpasang ( termasuk kabel-kabel konektornya ), kemudian aturlah agar sinyal diterima sebesar mungkin dengan mengkoreksi dudukan ( posisi ) piringan parabola. Kekuatan sinyal yang diperlukan >= 60% dan kualitas >= 70% dengan indikator warna hijau pada receiver yang artinya sudah cukup stabil menerima sinyal. Pada STB, gambar akan tampak baik bila sinyal ada di atas 60%, kualitas di atas 70% dan bar persentase menunjukkan warna hijau ( bisa berbeda di tiap STB ).Untuk lebih jelasnya trik dan tips memasang antena parabola ini, bisa referensi ke situs ini dan search dengan Google aja dech. Semoga bermanfaat!
5. siaran TV online : keuntungan mengunnakan antena parabola adalah kita dapat memperoleh siaran tv online dari setiap negara, sehingga memudahkan dan membuat waktu kita lebih hemat. Sebelum memutuskan untuk membeli 1 set peralatan antena parabola, sebaiknya kita pikirkan dulu kebutuhan kita dalam “menonton” sampai dimana. Apakah kita hanya perlu menonton televisi gratis atau FTA (Free to Air) saja, atau kita berencana untuk sekaligus berlangganan televisi berbayar atau PayTV misalnya Astro, Indovision, dan Telkomvision.
Perhatikan betul-betul kebutuhan kita dalam siaran TV / menonton TV tersebut. Sehingga kita bisa menentukan jenis peralatan yang sesuai. Peralatan parabola dalam 1 set adalah: Dish (Antena Parabola), LNB (Low Noise Block Converter), Kabel Coaxial (menghubungkan LNB ke Receiver), Receiver (selanjutnya kita sebut saja dengan Rx), dan yang terakhir adalah televisi tentunya (yang ini pasti udah siap sebelumnya).
Dish, atau cukup kita sebut dengan parabola terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu Dish Mesh dan Dish Solid. Dish mesh bentuk reflektornya adalah “jaring-jaring”, sedangkan dish solid reflektornya terbuat dari logam tanpa lobang atau sepenuhnya logam. Besar atau kecilnya dish sangat berpengaruh dalam menentukan penerimaan signal televisi satelit. Samakin besar semakin bagus. Jika anda berada di daerah dengan “beam” sinyal satelit yang kuat, dish dengan diameter 6 ft bentuk jaring saja sudah cukup. Tetapi jika anda berada di daerah yang jauh dari beam atau bahkan kadang-kadang “di luar” (Satellite Yamal 202 misalnya), sebuah dish besar akan sangat menentukan dalam menangkap sinyal yang dipancarkan satelit ini (sangat bagus lagi jika dalam bentuk solid).
TV DIGITAL VS TV ANALOG, apa bedanya ?
Istilah tv digital marak diperbincangkan akhir-akhir ini. Mungkin sebagian orang bertanya sebenarnya apa tv digital itu? apakah ada bedanya dengan tv-tv biasa. Tapi ternyata bukan tv-nya yang digital melainkan lebih kepada sinyal yang dikirimkan yaitu sinyal digital atau siaran digital (Digital Brodcasting).
Sistem penyiaran TV Digital adalah penggunaan apliksi teknologi digital pada sistem penyiaran TV yang dikembangkan di pertengahan tahun 90 an dan diujicobakan pada tahun 2000. Pada awal pengoperasian sistem digital ini umumnya dilakukan siaran TV secara Simulcast atau siaran bersama dengan siaran analog sebagai masa transisi. Sekaligus ujicoba sistem tersebut sampai mendapatkan hasil penerapan siaran TV Digital yang paling ekonomis sesuai dengan kebutuhan dari negara yang mengoperasikan.
TVRI dan TV swasta nasional yang tergabung dalam Konsorsium TV Digital Indonesia (KTDI) ; SCTV, TV One, AN TV, Metro TV, dan Trans Corp telah memanfaatkan sistem teknologi penyiaran dengan teknologi digital khususnya pada sistem perangkat studio untuk memproduksi program, melakukan editing, perekaman dan penyimpanan data. Pengiriman sinyal gambar, suara dan data telah menggunakan sistem transmisi digital dengan menggunakan satelit yang umumnya dimanfaatkan sebagai siaran TV-Berlangganan. Sistem transmisi digital melalui satelit ini menggunakan standar yang disebut DVB-T (Digital Video Broadcasting Satellite). Dan untuk menangkap siaran TV Digital harus menggunakan alat tambahan yang bernama Setup Box (Decoder) untuk pesawat televisi analog (yang ada sekarang ini)
Dari hasil uji coba siaran digital TV, teknologi DVB-T mampu memultipleks beberapa program sekaligus. Enam program siaran dapat dimasukkan sekaligus ke dalam satu kanal TV berlebar pita 8 MHz, dengan kualitas cukup baik. Di samping itu, penambahan varian DVB-H (handheld) mampu menyediakan tambahan sampai enam program siaran lagi, khususnya untuk penerimaan bergerak (mobile). Hal ini sangat memungkinkan bagi penambahan siaran-siaran TV baru.Frekuensi TV DigitalSecara teknik pita spectrum frekuensi radio yang digunakan untuk televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital sehingga tidak perlu ada perubahan pita alokasi baik VHF maupun UHF (Ultra High Frequency). Sedangkan lebar pita frekuensi yang digunakan untuk analog dan digital berbanding 1 : 6 artinya bila pada teknologi analog memerlukan pita selebar 8 MHz untuk satu kanal transmisi, maka pada teknologi digital dengan lebar pita frekuensi yang sama dengan teknik multiplek dapat digunakan untuk memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus dengan program yang berbeda tentunya.
Selain ditunjang oleh teknologi penerima yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang berubah, TV digital perlu ditunjang oleh sejumlah pemancar yang membentuk jaringan berfrekuensi sama atau SFN (single frequency network) sehingga daerah cakupan dapat diperluas. Produksi peralatan pengolah gambar yang baru (cable, satellite, VCR, DVD players, camcorders, video games consoles) adalah dengan menggunakan format digital. Untuk itu supaya pesawat analog masih dapat dipakai diperlukan inverter (setup box) yang dapat merubah signal digital ke analog sehingga dapat dilihat dengan menggunakan TV receiver biasaKelebihan Frekuensi TV DigitalTeknologi digital efisien dalam pemanfaatan spektrum frekwensi. Ada satu penyelenggara televisi digital meminta spektrum dalam jumlah yang cukup besar artinya tidak cukup hanya 1 (satu) kanal carrier melainkan lebih. Hal ini disebabkan dalam penyelenggaraannya nanti penyelenggara hanya akan berfungsi sebagai operator penyelenggara jaringan yaitu untuk mentransfer program dari stasiun-stasiun televisi lain yang ada di dunia menjadi satu paket layanan sebagaimana penyelenggaraan televisi kabel berlangganan yang ada saat ini.
Meningkatnya penyelenggaraan televisi dimasa depan dapat diantisipasi dengan suatu terobosan kebijakan dalam pemanfaatan spektrum frekuensi, misalkan penyelenggara televisi digital hanya berfungsi sebagai operator penyelenggara jaringan televisi digital, sedangkan programnya dapat diselenggarakan oleh operator yang khusus menyelenggarakan jasa program televisi digital (operator lain). Dari aspek regulasi akan terdapat ijin penyelenggara jaringan dan ijin penyelenggara jasa sehingga dapat menampung sekian banyak perusahaan baru yang akan bergerak dibidang penyelenggaraan televisi digital. Dengan demikian akan dapat dihindari adanya monopoli penyelenggaraan televisi digital di Indonesia.Karakteristik Sistem Penyiaran TV Digital TerestrialKarakteristik Sistem Penyiaran TV Digital yang ada di Indonesia dibagi berdasarkan kualitas penyiaran, manfaat dan keunggulan TV Digital tersebut. TV Digital dalam perkembangannya memiliki karakteristik yang berbeda di tiap wilayah(area) penyiaran. Oleh karena itu, karakteristik sistem penyiaran TV Digital akan sama apabila berada di radius yang sama. Dengan kualitas gambar dan warna yang dihasilkan jauh lebih bagus daripada televisi analog. Desain dan implementasi sistem siaran TV digital terutama ditujukan pada peningkatan kualitas gambar. Terdapat dua aspek yang berbeda dan memerlukan kompromi dalam hal ini. Pada satu sisi, teknologi TV digital memungkinkan pengiriman gambar dengan akurasi dan resolusi sangat tinggi, tetapi pada sisi lain memerlukan tersedianya kanal dengan laju sangat tinggi, mencapai belasan Mbps. Di sisi lain, sistem TV digital juga diharapkan mampu menghasilkan penerimaan gambar yang jernih, stabil, dan tanpa efek bayangan atau gambar ganda, walaupun pesawat penerima berada dalam keadaan bergerak dengan kecepatan tinggi.
PARABOLA TIDAK SIMETRIS - SULIT DI ARAHKAN
Mengapa sinyal satelit lemah ?
Ada hal yang sangat mempengaruhi kualitas sinyal satelit yaitu bentuk cekungan parabola/ kurva parabolaTanpa disadari setelah bertahun tahun antenna parabola dipakai, bentuk cekungannya tidak simetris lagi / berubah cekungannya. Hal tersebut mengakibatkan pantulan sinyal satelit tidak jatuh tepat pada LNB. Dengan kata lain, titik fokus pantulan parabola telah bergeser. Cara mengatasinya:
1. Turunkan parabola.
2. Telungkupkan parabola di lantai yang benar - benar datar, jika ada bagian yang
terangkat/tidak menempel lantai, berarti di daerah tsb terjadi perubahan bantuk.
3. Lepas semua baut dan pisahkan bagian/potongan - potongan parabola.
4. Tentukan salah satu bagian yang cekungannya paling baik/sempurna dan jadikan
acuan untuk bagian lainnya.
5. Perbaiki bentuk bagian - bagian yang cekungannya tidak sempurna mengikuti
bentuk yang dipisahkan sebelumnya.
6. Sekalian bersihkan permukaan yang mungkin sudah berkarat dengan ampelas.
Karat pada permukaan parabola juga mempengaruhi kemampuan memantulkan
sinyal satelit.
7. Rangkai kembali semua bagian - bagian tersebut menjadi satu, telungkupkan
kembali dan pastikan semua sisi luar parabola menempel di lantai.Jangan lupa sekalian mengganti baut - baut yang telah berkarat dengan yang
baru.Tips ini berlaku untuk parabola jenis fokus. Semoga bermanfaat.
DUA LNB, SATU PARABOLA
Masyarakat Indonesia dapat menyaksikan siaran TV Nasional dan beberapa TV daerah secara Free To Air ( FTA ) dari dua satellite yang ada saat ini yaitu satellite Palapa C2 dan Telkom 1. Hanya saja Sedikit di sayangkan karena semua siaran TV tidak disatukan pada satu satelit. Sebagian besar dipancarkan melalui Palapa C2 dan sebagian lainya melalui Telkom 1.
Bagi yang menggunakan Disk Positioner mungkin bukan masalah, terlebih Positioner diinstall seri dengan LNB (Low Noise Band) dan Receiver. Tinggal ganti satelit, parabola langsung mencari arah sendiri.
Bagi yang Parabolanya tidak di lengkapi dengan actuator + positioner, terpaksa hanya bisa memilih salah satu satelit saja. Untuk mengatasinya hanya dengan menambahkan satu LNB lagi pada parabola. Atau Bisa juga digenapkan jadi 4 LNB pada satu piringan parabola. Berikut ini cara caranya bagi yang berkeinginan menambah LNB sendiri ;
Alat - alat/perlengkapan.
1. LNB C band -> baru/second, merk apa saja terserah.
2. Diseq Swicth 4 - 1 -> satu kabel ke receiver dan empat kabel ke LNB. Alasan Kenapa disarankan memilih switcth yang 4 - 1?
Agar bisa suatu saat anda akan Menambah lagi LNB yang lain, masih ada sisa port yg tersedia. Harganya juga tidak jauh beda dengan Diseq swicth 2 - 1.
3. Tatakan LNB (LNB mounting) untuk 4 LNB. alsannya sama dengan no 2.
4. Empat buah soket antenna (standart LNB)
5. Obeng, tang, isolasi multi tester dan lain - lain.
Langkah - langkah
1. Ganti tatakan LNB dengan yang baru.
2. Setelah kedua LNB dipasang, pasang kembali kabel LNB yang lama. Berarti LNB yang baru belum ada kabelnya.
3. Potong kabel dari LNB lama secukupnya sampai batas Diseq Swicth akan diinstall. Sebaiknya diseq Swicth ditempel di tiang parabola agar terlindung dari panas dan hujan.
4. Masing - masing ujung potongan kabel dipasangi soket antenna.
5. Kabel dari LNB masuk ke Port 1 pada diseq swicth. Kabel yang menuju receiver masukkan ke output port diseq swicth. ->> biasanya ada informasi pada masing – masing port ( to receiver, to LNB 1, to LNB 2, dst), sesuaikan saja.
6. Siapkan kabel sepanjang potongan yang pertama (tambah sedikit untuk spare).
7. Pasang soket pada masing - masing ujungnya.
8. Masing - masing sambungkan ke LNB yang baru dipasang dan ke port 2 pada diseq swicth.
9. Jarak (sumbu) masing - masing LNB adalah 7,22 Cm. (untuk parabola 1.8 meter) untuk ukuran lainnya
Secara teknis, penambahan LNB baru sudah selesai. Tinggal mengeset receiver agar bekerja sesuai dengan penambahan LNB tadi. Karena perbedaan menu masing - masing receiver, saya tidak bisa menjelaskan lebih rinci. Secara garis besar anda tinggal menyesuaikan saja LNB yang dipakai untuk masing - masing satelit.
1. Pada Satelit Palapa, masuk ke menu edit satelit - pilih port 1 -> LNB lama.
2. Pada satelit Telkom, masuk ke menu edit satelit - pilih port 2 -> LNB baru.
Arahkan parabola ke satelit Palapa, kunci jika sudah tepat posisinya. Ganti satelit ke Telkom, seharusnya langsung muncul siaran tanpa perlu mengganti arah parabola.
8 receiver 1 LNB dan 8 LNB 1 Receiver
Pernahkah anda melihat 2 LNB atau 4 LNB dalam satu parabola Satu receiver bisa di pasangi dengan 8 LNB atau lebih …… Memang tidak cukup apabila di pasangkan pada satu parabola. Butuh beberapa Parabola agar dapat signal dari 8 satelit sekaligus. Dengan cara tersebut, motor penggerak /actuator pengunaanya bisa dihindari. satelit yang berjauhan, perpindahan chanelnya hanya butuh waktu kurang dari satu detik…
Dibawah ini adalah gambar Dseq switch 8 x 1 untuk memindahkan jalur/tegangan dari receiver ke LNB dan signal datang dari LNB ke receiver.
Sebaliknya, satu LNB bisa melayani beberapa Receiver
TELKOM 2, PALAPA D2 – THAICOM 5 DENGAN SUSUNAN 3 LNB
Gambar di di bawah berikut ini adalah cara menangkap satellite Telkom 2, Palapa D2, dan Thaicom 5 dengan tiga LNB sekaligusdengan tanpa menggunakan penggerak (actuator).
Sumber:http://nadiyayeza.blogspot.com/2012/12/cara-mengatur-sinyal-parabola.html?showComment=1367793737853#c1387763482146214832
0 komentar:
Posting Komentar