saat TV Nasional bisa diterima hampir di seluruh pelosok Indonesia, keberadaan parabola masih tetap eksis. Khususnya di daerah - daerah terpencil atau daerah perbukitan yang tidak bisa menangkap siaran TV dengan baik.
Minat terhadap parabola digital di Batam bisa dibilang rendah, kalah jauh dengan pengguna TV satelit berlangganan dan TV kabel. Selain makan tempat, mahal, settingannya juga susah. " Minimal harus keluar uang 50,000 untuk setting ulang oleh tekhnisi" kata teman yang pernah punya Parabola digital.
Batam termasuk daerah yang bisa menerima semua channel TV nasional dengan baik ditambah beberapa siaran TV dari negera tetangga, Singapura dan Malaysia, total lebih dari 20 channel UHF baik yang analog maupun digital. Itulah sebabnya penggunaan Parabola di Batam dan kota besar lainnya tidak begitu banyak, jika dibandingkan dengan jenis penerima siaran TV lainnya (antena UHF/VH, TV berlangganan, dan TV kabel).
Kebanyakan orang beralasan: parabola itu makan tempat, settingannya rumit, mahal, apa yang mau ditonton? tidak ada channel yang istimewa.
Menurut saya salah semua ...
Makan tempat
Sesempit apapun gang rumah, bisa diatasi dengan memasangnya di atas atap.
0 komentar:
Posting Komentar